I.
JUDU
“PENGARUH KESESUAIAN BmIDANG KEAHLIAN PAMONG BELAJAR DENGAN MATA PELAJARAN YANG DIAJARKAN TERHADAP
PRESTASI BELAJAR WARGA BELAJAR PROGRAM PAKET C DI SKB UNGARAN.SEMARANG TAHUN
PELAJARAN 2011/2012”
II.
LATAR
BELAKANG
Salah satu tujuan nasional yang tertuang dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan
tersebut dapat dicapai melalui pendidikan, baik pendidikan formal, pendidikan
non formal maupun informal.
Tujuan pendidikan nasional yang hendak dicapai
bangsa Indonesia telah tertuang dalam GBHN, yaitu : “Pendidikan nasional yang
berakar pada kebudayaan Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 diarahkan meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kualitas sumber
daya manusia, mengembangkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan
bertaqwa Kepada Tuhan yang Maha Esa, berahklak mulia, berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan, keahlian dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
serta kepribadian yang mantap dan mandiri. Pendidikan nasional juga harus
menumbuhkan dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat
kebangsaan, wawasan keunggulan, kesetiakawanan sosial, dan kesadaran pada
sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi masa
depan” (GBHN RI 1998).
Untuk mewujudkan manusia Indonesia sesuai dengan
GBHN diatas, maka pendidikan termasuk didalamnya pengajaran harus selalu
ditingkatkan, baik dari segi kualitas dan pemerataannya.
Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan seperti
yang diharapkan, selalu ditempuh dengan jalan peningkatan mutu pengajar,
penyempurnaan kurikulum, pemenuhan sarana prasarana juga harus mengefektifkan
dan mendayagunakan komponen lain sebagai bagian integral dalam pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Salah satu komponen dari sistem pendidikan itu
adalah siswa atau warga belajar yang
merupakan subjek dari proses belajar dan pembelajaran.
Sebagai subjek didik dalam proses belajar, siswa
sering mengalami berbagai hambatan yang mengakibatkan tidak tercapainya tujuan
yang diharapkan. Jika hambatan itu tidak segera tertanggulangi bisa berakibat
terjadinya kegagalan. Kegagalan belajar ini akan merugikan berbagai pihak,
terutama pada anak didik itu sendiri. Kegagalan belajar dapat menimbulkan
berbagai dampak negatif bagi anak, baik yang merugikan diri sendiri maupun lingkungannya
(TIM MKDK IKIP Semarang, 1996 : 1).
Dalam proses belajar, keberhasilan siswa dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor
dari luar diri siswa (faktor eksternal).
Sebagai salah satu faktor eksternal, lingkungan
siswa merupakan faktor penting dalam menunjang keberhasilan siswa. Lingkungan
siswa secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu : a).
Lingkungan keluarga, b). Lingkungan sekolah, c). Lingkungan masyarakat.
(Barnadib, 1982 : 118).
Diantara ketiga lingkungan tersebut, lingkungan
sekolah mempunyai pengaruh yang besar dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
disamping lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Sekolah merupakan
tempat belajar kedua setelah keluarga. Di dalam sekolahlah orang dapat belajar,
berlatih suatu ilmu dan memupuk rasa tanggungjawab.
Namun perlu diwaspadai bahwa lingkungan tempat
manusia belajar itu tidak selalu dalam keadaan baik, artinya ada yang
menguntungkan dan ada pula yang tidak menguntungkan. Di dalam sekolah,
keberhasilan seorang siswa juga dipengaruhi oleh professional dan tidaknya guru
dalam mengajar.
Keberhasilan atau kompetensi lulusan siswa-siswi SMK
Negeri 4 Semarang juga bergantung pada keprofesionalan dan kesesuaian pengajar
terhadap mata pelajaran yang diajarkan.
III.
PERMASALAHAN
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, permasalahan yang muncul
adalah :
1.
Sejauh
mana keprofesionalan mengajar pamong belajar SKB Ungaran ?
2.
Seberapa
besar pengaruh kesesuaian bidang keahlian pamong belajar/ guru dengan mata pelajaran yang diajarkan terhadap hasil
belajar warga belajar program paket c di SKB Ungaran ?
IV.
TUJUAN
PENELITIAN
1.
Untuk
mengetahui sejauh mana keprofesionalan mengajar pamong belajar SKB Ungaran.
2.
Untuk
mengetahui dan membandingkan seberapa besar pengaruh kesesuaian bidang keahlian
pamong belajar dengan mata pelajaran yang diajarkan terhadap hasil belajar
warga belajar program paket C di SKB Ungaran.
V.
KEGUNAAN
PENELITIAN
Dengan penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi dunia pendidikan . manfaat yang peneliti harapkan :
a.
Sebagai
input bagi SKB, khususnya para pamong belajar agar dapat meningkatkan
keprofesionalan dalam mengajar.
b.
Sebagai
bahan pertimbangan bagi SKB dalam rangka peningkatan mutu pendidikan sehubungan
dengan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar.
c.
Sebagai
tambahan wawasan penulis dalam tahapan proses pembinaan diri sebagai calon Pamong
belajar/pengajar.
VI.
PENEGASAN
ISTILAH
1.
Prestasi Belajar
Prestasi
belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh warga
belajar SKB ungaran program paket C tahun pembelajaran 2011/2012 yang
ditunjukkan dengan nilai akhir yang diberikan oleh guru.
2.
Pamong belajar
3.
Warga belajar
Warga
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah warga belajar program paket C
di SKB Ungaran tahun pembelajaran 2011/2012.
VII.
LANDASAN
TEORI
A. Keterampilan
Dasar Mengajar
Keterampilan dasar mengajar adalah keterampilan yang
mutlak harus dipenuhi guru, yaitu keterampilan mengajar yang diharapkan agar
guru dapat mengoptimalkan perannya di kelas. (Syaiful Bahri Djamari, 2000: 99).
Guru profesional dituntut mampu mengaitkan kemampuan
yang telah dimiliki dan akan dipelajari oleh siswa, yaitu diantaranya keterampilan
dalam pembelajaran di kelas (Catharina Tri Anni, 2004: 13). Beberapa
keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh guru adalah: (Syaiful Bahri
Djamari, 2000: 99)
1.
Keterampilan
Memberi Penguatan (renforcement()
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal adanya
“hadiah” orang yang menyelesaikan program sekolahnya hadiahnya adalah ijazah.
Pemberian hadiah tersebut secara psikologis akan berpengaruh terhadap tingkah
laku seseorang yang menerimanya. Demikian juga halnya dengan pemberian hukuman
yang diberikan seseorang karena telah mencontek. Baik pemberian hadiah maupun
pemberian hukuman merupakan respon seseorang kepada orang lain karena
perbuatannya. Pemberian respon yang demikian dalam proses interaksi edukatif
disebut “pemberian penguatan” karena hal tersebut akan membantu sekali dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata lain, pengubahan tingkah laku
siswa (behaviour modification) dapat
dilakukan dengan pemberian penguatan.
a.
Penggunaan
di dalam kelas
Tujuan penggunaan keterampilan memberi penguatan di
dalam kelas adalah untuk:
-
Meningkatkan
perhatian dan membantu siswa belajar;
-
Memberi
motivasi pada siswa;
-
Dipakai
untuk mengontrol atau mengubah tingkah laku siwa yang mengganggu.
b.
Aplikasi
Pemberian
aplikasi penguatan dapat dilakukan pada saat:
-
Siswa
memperhatikan guru, memperhatikan kawan lainnya;
-
Siswa
sedang belajar;
-
Menyelesaikan
hasil kerja (setelah penuh atau menyelesaikan format).
c.
Pola
penguatan
Pola
dasar pemberian penguatan adalah pola berkesinambungan dan pola sebagian sebagian, guru sebaiknya
berhati-hati dalam memilih pola penguatan terhadap seorang siswa sebagai
individu sebagai anggota kelompok.
d.
Komponen
pemberian penguatan
Dalam
pemberian penguatan, diperlukan sebagai komponen keterampilan yang tepat,
komponen tersebut yaitu:
-
Penguatan
verbal
-
Penguatan
gestural
-
Penguatan
kegiatan
-
Penguatan
mendekati
-
Penguatan
sentuhan
-
Penguatan
tanda
e.
Prinsip
penggunaan
Empat
prinsip yang harus diperhatikan oleh pamong belajar/guru dalam memberi
penguatan pada siswa adalah sebagai berikut:
-
Hangat
dan antusias
-
Hindari
penggunaan penguatan negatif
-
Penggunaan
bervariasi
-
Bermakna
2.
Keterampilan
Bertanya
Bagaimanapun tujuan pendidikan, secara universal
guru akan selalu menggunakan keterampilan bertanya kepada siswanya. Dengan
demikian, guru tidak hanya akan belajar bagaimana bertanya yang baik dan benar,
tetapi juga belajar bagaimana pengaruh belajar dalam kelas.
a.
Penggunaan
keterampilan bertanya dasar
-
Tujuan
1)
Meningkatkan
perhatian dan rasa ingin tahu siswa terhadap satu topik;
2)
Mengembangkan
belajar secara efektif;
3)
Memfokuskan
perhatian pada suatu konsep masalah tertentu
4)
Menstimulasi
siswa untuk bertanya pada diri sendiri ataupun pada orang lain
5)
Mendiagnosis
kesulitan belajar siswa
b.
Penyusunan
kata-kata
Untuk
membantu merespon pertanyaan pamong belajar, pertanyaan harus disusun dengan
kata-kata yang cocok dengan tingkat perkembangan kelompok.
c.
Struktur
d.
Pemusatan
Ada
dua aspek yang dapat diambil dari komponen pemusatan ini. Pertama terhadap
ruang lingkup pertanyaan yang luas (terbuka) atau sempit. Aspek kedua ialah
pemusatan terhadap jumlah tugas, siswa sebagai akibat dari pertanyaan guru.
Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang dipusatkan untuk satu tugas dengan
demikian akan menjadi jelas spesifikasi tugas yang diharapkan dari siswa.
e.
Pindah
gilir
Bila
guru menghendaki tetap ada perhatian penuh dari siswa dan meminta beberapa
siswa untuk merespon, pamong belajar dapat menggunakan teknik bertanya bergilir.
f.
Distribusi
Untuk
melibatkan siswa langsung dalam pelajaran, disarankan pendistribusian pertanyaan
secara random selama proses belajar mengajar berlangsung.
g.
Pemberian
waktu